Bagi pelaku usaha warung kelontong, tentunya tidak asing lagi dengan kasbon. Kasbon atau hutang pembeli menjadi daya tarik sendiri bagi konsumen.
Cara Mengelola Kasbon Agar Usaha Tetap Berjalan – Banyak juga pelaku usaha yang menerapkan sistem kasbon untuk menarik perhatian pembeli. Hal ini memang terbukti ampuh, banyak pelanggan yang datang ke warung kelontong.
Baca juga : Ide Kreatif Untuk Mendongkrak Penjualan
Namun terkadang kasbon yang menumpuk dan pelanggan yang sulit membayar menjadi masalah yang cukup membuat kepala pusing. Tentunya jika hal ini terjadi terus menerus bukannya kamu untung malah buntung. Kamu ingin tau bagaimana cara mengelola kasbon? Berikut ini cara mengelola kasbon agar usaha tetap berjalan.
1.Skema Panjatahan Kasbon
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah membuat skema penjatahan kasbon. Pertama-tama kam perlu membuat perhitungan mengenai rata-rata pemasukan warung dalam satu bulan. Lalu kamu dapat dapat mengetahui keuntungan dan modal warung kelontong kamu.
Baca juga : Manajeman Keuangan Warung Kelontong, Simak Selangkapnya!
Setelah kamu mengetahui keuntungan dan modal warung kamu kemudian kamu pisahkan. Jika keuntungannya cukup besar dan dapat memenuhi kebutuhan harian. Maka langkah selanjutnya adalah sisihkan 10-5 %. Nah angka 10-5% persen ini adalah jatah untuk kasbon warung kelontong. Jangan memperbanyak persentase untuk kasbon karena hal tersebut terlalu beresiko untuk warung kamu ke depannya.
2. Menentukan Batasan
Langkag kedua yang kamu lakukan untuk mengelola kasbon adalah menentukan batas minimal kasbon bagi setiap pelanggan. Yang dapat di jadikan kamu sebagai patokan adalah nominal 10-5% dari keuntungan. Jangan sampai melebihi batas persentasi keuntungan di atas.
Baca juga : 5 Masalah Warung Kelontong dan Solusinya
Kamu juga dapar menentukan jumlah kasbon untuk satu pelanggan. Misalnya satu pelanggan hanya boleh kasbon dengan batas minimal 100 ribu, 50 ribu dan lain sebagainya sesuai dengan hitungan persantasee keuntunganmu. Kamu juga dapat menentukan batas jatuh tempo pelanggan untuk membayar kasbon. Usahakan untuk memberikan jangka waktu yang efisien baik dari pihak pelanggan maupun diri kamu.
3. Perjanjian Jatuh Tempo
Jika kamu menerapkan sistem kasbon hendaknya kamu membuat perjanjian dengan pelangganmu mengenai kapan pelanggan harus membayar kasbon. Kamu dapat berdiskusi dengan pelanggan mengenai hal ini. Pelunasan kasbon juga harus di sepaki oleh kedua belah pihak.
Baca juga : 4 Hal Negatif Bisnis Dropship yang Belum Banyak Diketahui
Jangan sungkan untuk menagih kepada pelanggan jika pelanggan tetal membayar pelunasan kasbon. Jika pelanggan meminta keringanan untuk membayar kasbon karena suatu hal tertentu maka dapat di maklumi. Namun jangan sampai pelanggan terlalu sering meminta keringan untuk membayar kasbon. Hal tersebut perlu kamu waspadai.
4. Memilih Barang atau Produk Untuk Kasbon
Cara lain yang dapat kamu lakukan untuk mengelola kasbon adalah memilih jenis barang yang dapat di kasbon. Hal ini dapat kamu lakukan untuk meminimalisir kerugian karena pelanggan yang telat membayar kasbon. Usahakan untuk tidak memilih sembako untuk barang yang bisa di kasbon karena intensitas pembelian sembako lebih banyak. Kamu dapat memilih barang yang intensitas pembeliannya tidak sebanyak sembako. Misalnya peralatan mandi, detergen mencuci baju dan lain sebagainya.
Baca juga : Cara Menjadi Dropship Bagi Pemula
Untuk mendukung segala jenis usaha kamu. Kamu dapat menggunakan Aplikasir. Aplikasir adalah Aplikasi Kasir POS dan Toko online. Aplikasir sangat cocok di gunakan untuk kebutuhan toko online maupun toko offline. Kamu akan mendapatkan banyak keuntungan dengan menggunakan Aplikasir. Jadi tunggu apa lagi, buruan dwonload Aplikasir di playstore kamu ya.